MENGENAL KALIMAT BERKUANTOR (KUANTOR UNIVERSAL & KUANTOR EKSISTENSIAL)


Mengenal Kalimat Berkuantor (Kuantor Universal dan Kuantor Eksistensial) - Para pengunjung Blog Pak Ipung, dalam postingan kali ini saya akan membahas terkait materi di dalam Logika Matematika yaitu Mengenal Kalimat Berkuantor (Kuantor Universal dan Kuantor Eksistensial).

Materi ini pada awal pembahasannya berasal dari materi kalimat terbuka. Seperti yang kita ketahui, kalimat terbuka dapat diubah menjadi suatu pernyataan dengan mengganti variabel dari suatu kalimat terbuka dengan suatu nilai tertentu.

Pengertian kuantor sendiri merupakan suatu pengukur kuantitas atau jumlah. Sehingga pernyataan berkuantor artinya pernyataan yang mengandung ukuran kuantitas atau jumlah.

Indikator pernyataan berkuantor dapat kita temukan melalui kata-kata sebagai berikut: semua, setiap, beberapa, ada, dan sebagainya. Kata-kata yang disebutkan itu merupakan kuantor dengan alasan menyatakan ukuran jumlah.

Kuantor dibagi menjadi dua bagian, pertama kuantor universal dan kedua kuantor eksistensial.

Kuantor universal contohnya adalah kalimat yang mengandung kata-kata semua, untuk setiap, atau untuk tiap-tiap. Beberapa contoh pernyataan yang menggunakan kuantor unversal, disajikan di bawah ini.
Semua harimau mengaum.
Tiap-tiap manusia yang dilahirkan memiliki ibu.
Setiap yang bernyawa akan mati.
Setiap bilangan prima lebih besar dari nol.

Kuantor eksistensial artinya pengukur jumlah yang menunjukkan keberadaan karena eksistensial merupakan kata sifat dari eksis atau keberadaan.

Dalam matematika, kata "ada" artinya tidak kosong atau minimal satu. Contoh kuantor eksistensial yang sering digunakan dalam pernyataan matematika yakni kata beberapa, terdapat, ada, atau sekurang-kurangnya satu. Beberapa contoh pernyataan yang menggunakan kuantor eksistensial, disajikan di bawah ini.
Ada rumah yang tidak berlantai dua.
Ada bilangan cacah yang sama dengan nol.
Beberapa presiden di Indonesia adalah wanita.
Terdapat bilangan asli x yang jika dikalikan 5 hasilnya 10.

Nilai Kebenaran Pernyataan Berkuantor

(bersambung)
Previous
Next Post »
0 Komentar