FLIPPED CLASSROOM, SOLUSI EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ), MAU COBA?



Flipped Classroom, Solusi Efektifitas Pembelajaran Jarak jauh (PJJ), Mau Coba? Halo, para pengunjung Blog pak Ipung di mana saja berada. Bagaimana kabarnya Anda semuanya hari ini?

Pada postingan kali ini, saya akan menuliskan sedikit artikel yang berhubungan dengan model pembelajaran yang saya amati sangat cccok digunakan pada masa Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) yang sedang berjalan. Meskipun sudah ada beberapa sekolah yang menerapkan Pembelajaran tatap Muka (PTM) terbatas. Mode apa itu ? Yuk disimak penjelasannya dibawah ini.

Pada tahun 2019 wabah virus yang bernama Covid-19 (Coronavirus Disease 2019) muncul di negara Tiongkok dan menyebar ke seluruh dunia. Sumber penularan kasus Covid 19 masih belum diketahui pasti, tetapi pertama dikaitkan pasar ikan di Wuhan tanggal 18-29 Desember terdapat lima pasien yang dirawat dengan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS).

Sejak 31 Desember 2019 hingga 3 Januari 2020 kasus ini meningkat pesat, ditandai dengan dilaporkannya 44 kasus. Tidak sampai satu bulan, penyakit ini telah menyebar diberbagai provinsi lain di Tiongkok, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan.

Di negara Indonesia sendiri, Covid-19 pertama kali dilaporkan pada tanggal 2 Maret 2020 sejumlah dua kasus. Di awal bulan Maret 2020 saat itu juga ada intruksi pemerintah melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk proses pembelajaran secara lansung dihentikan.

Pendidikan yang mulanya berbasis tradisional dimana guru dan peserta didik melaksanakan pembelajaran di kelas, kini harus terhenti dan dialihkan pada pembelajaran jarak jauh (PJJ) baik dengan metode dalam jaringan (daring) maupun luar jaringan (luring).

SMAN 16 Garut sebagai sekolah tepat saya mengajar, sama halnya seperti sekolah lain, akibat situasi pandemi Covid-19 saat ini, harus melaksanakan kegiatan belajar-mengajar dalam bentuk daring atau PJJ.

Pada pelaksanaannya yang saya amati di tempat mengajar, PJJ menimbulkan banyak kesulitan baik dari sisi siswanya maupun dari sisi Bapak/Ibu Guru. Terutama bagi guru yang masih belum terbiasa menggunakan teknologi dalam pembelajarannya.

Pertama mereka harus beradaptasi dulu dengan alat teknologinya dan kedua harus terjadi pembiasaan yang terus menerus. Sehingga sebuah pembelajaran yang bermutu dan esensial sulit untuk dijalankan. 

Beberapa guru yang cakap terhadap penggunaan teknologi kekinian, saya amati hanya mengandalkan aplikasi chatting Whatsapp Group dalam melaksanakan proses transfer ilmunya yang lama kelamaan akan sangat membosankan bagi siswa. Mengapa? Ya, hal itu bisa saja terjadi karena tidak adanya kehadiran seorang guru secara langsung dalam suasana pembelajarannya.

Memang penggunaan aplikasi chatting tersebut sangat memudahkan bagi guru dan siswa dalam melaksanakan PJJ secara daring, mereka tidak perlu mendaftarkan akun, tidak perlu lihat fitur-fitur khusus untuk mengakses bahan ajar maupun penilaian. Namun, hal tersebut menurut hemat saya tidak sesuai peruntukannya. 

Seperti yang termaktub dalam UU Nomor 14 Tahun 2015, kita ketahui bahwa seorang guru itu memiliki tugas yang sangat mulia dan merupakan pendidik dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Guru harus memiliki sikap profesionalisme yang maksimal, sehingga ketika guru tersebut mendidik peserta didik maka akan menghasilkan generasi yang mampu bersaing dan berakhlak mulia.

Mengapa saya merekomendasikan metode flipped classroom sebagai solusi efektivitas pembelajaran jarak jauh (PJJ)? Hal ini perlu saya uraikan terlebih dahulu penyebab yang timbul di tempat saya mengajar sebagai latar belakangnya. Saya simpulkan berdasarkan apa yang saya amati dan hasil diskusi kecil-kecilan dengan rekan sejawat lainnya.

Saya yang ditugaskan sebagai guru mencoba melakukan scanning terkait masalah muncul dengan mengamati lingkungan, kultur, manajemen, serta hal-hal lain terkait kondisi yang terdapat di unit kerja, serta melakukan diskusi dengan rekan kerja.

Setelah melakukan scanning dan diskusi dengan stakeholder yang ada, saya menemukan beberapa masalah yang diperoleh dan sangat perlu dicari penyebab masalahnya.

Adapun masalah yang saya temukan, diantaranya :

1. Guru belum terampil dalam membuat video pembelajaran untuk bahan PJJ.

Hanya beberapa guru yang sudah terampil dalam membuat video pembelajaran untuk bahan PJJ

Seluruh guru terampil dalam membuat video pembelajaran untuk bahan PJJ

2. Kurang efektifnya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada Mata Pelajaran Matematika.

Dalam refleksi yang dilakukan pihak sekolah, peserta didik mengharapkan guru lebih kreatif lagi dalam memberikan materi kepada peserta didik agar tidak merasa jenuh dan bosan pada saat PJJ.

Guru lebih kreatif lagi dalam memberikan materi kepada peserta didik agar tidak merasa jenuh dan bosan pada saat PJJ.

3. Guru kesulitan dalam mendeteksi plagiarisme dalam pengerjaan tugas siswa.

Jawaban tugas siswa sering sama satu sama lain, sehingga dicurigai mereka melakukan plagiat dalam pengerjaan tugas. Hal ini mempengaruhi nilai siswa yang kurang akurat atau tepat.

Plagiarisme dalam pengerjaan tugas siswa dapat terdeteksi sehingga membangun sikap siswa yang jujur, mandiri dan bertanggung jawab

4. Kurangnya kepedulian peserta didik dalam pengumpulan penugasan harian

Rendahnya partisipasi siswa dalam pengumpulan penugasan harian padahal tugas yang diberikan merupakan level C1-C3.

Peserta didik aktif dalam pengumpulan penugasan harian jika terjadi kendala segera mereka memberitahukan kepada guru terkait kendala yang mereka hadapi.

5. Sekolah belum memiliki website dalam mendukung PJJ peserta didik

Website sekolah tidak bisa diakses sehingga informasi ke publik menjadi terhambat

Website sekolah yang dapat diakses dan terbitnya konten-konten pembelajaran yang mendukung PJJ secara kontinyu.

Saya menetapkan prioritas masalah yang menjadi fokus dan segera diselesaikan, yaitu “Kurang efektifnya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada Mata Pelajaran Matematika”.

Apabila masalah tersebut tidak cepat diselesaikan akan berdampak pada hal-hal di bawah ini.

1. Pembelajaran jarak jauh menjadi monoton.

2. Menurunnya motivasi belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.

3. Capaian hasil belajar peserta didik akan menurun

4. Kurangnya partisipasi siswa dalam mengumpulkan tugas karena pembelajaran yang ia terima tidak mampu memahamkan sehingga membuat siswa tidak mengerjakan tugas, dan

5. Ketuntasan belajar peserta didik menjadi rendah.

Selain dilakukan identifikasi masalah dari di lingkungan kerja, pada rancangan ini juga turut dilakukan fishbone analysis untuk mengetahui penyebab masalah yang telah ditetapkan. Alexandra (2019) menjelaskan bahwa Fishbone Analysis atau yang sering disebut juga Cause Effect Diagram merupakan sebuah metode yang digunakan untuk membantu memecahkan masalah yang ada dengan melakukan analisis sebab dan akibat dari suatu keadaan dalam sebuah diagram yang terlihat seperti tulang ikan.

Kelebihan Fishbone diagram adalah dapat menjabarkan setiap masalah yang terjadi dan setiap orang yang terlibat di dalamnya dapat menyumbangkan saran yang mungkin menjadi penyebab masalah tersebut. Maka dari itu, akan dijabarkan 4 faktor yaitu: man (tenaga kerja), method (metode atau proses), material (termasuk bahan dan informasi), dan environment (lingkungan).

Guru yang hebat adalah guru yang mampu mengubah mindset dan menepis anggapan bahwa matematika itu sulit dipelajari.

Dalam hal ini penulis mengajukan gagasan penyelesaian masalah di atas dengan menerapkan metode pembelajaran flipped classroom pada mata pelajaran matematika siswa kelas X.

Bergmann & Sams (2012) berpendapat bahwa pada dasarnya konsep flipped classroom adalah membalik aktivitas pembelajaran, yakni aktivitas pembelajaran yang biasanya diselesaikan di kelas sekarang dapat diselesaikan di rumah dan aktivitas pembelajaran yang biasanya dikerjakan di rumah sekarang dapat diselesaikan di kelas.

Peserta didik membaca materi, menonton video pembelajaran sebelum mereka datang ke kelas dan mereka mulai berdiskusi, bertukar pengetahuan, menyelesaikan masalah, dengan bantuan siswa lain maupun guru, melatih siswa mengembangkan kefasihan prosedural jika diperlukan, inspirasi dan membantu mereka dengan proyekproyek yang menantang dengan memberikan kontrol belajar yang lebih besar.

Pada pendekatan baru ini, peserta didik menonton video yang berubungan dengan materi yang dipelajari dan mempersiapkan pertanyaan atau permasalahan yang tidak mereka mengerti.

Pada saat di kelas, peserta didik berperan dalam kegiatan aktif, seperti problem solving (individu atau grup), diskusi atau kegiatan kelompok. Kemajuan teknologi saat ini membuat guru lebih mudah menerapkan konsep flipped classroom.

Video penjelasan materi pembelajaran saat ini tersedia secara online, menjadikan teknologi ini lebih umum di dunia pendidikan dan pengajar pun tidak perlu mempersiapkan video pembelajaran, namun bisa dengan mudah mengunggah dari internet, misalnya Youtube, Khan Academy, dll.

Menurut Bergmann & Sams (dalam Mutmainah, 2019) metode flipped classroom memiliki kelebihan, yaitu: (a) menjawab tantangan peserta didik masa kini; (b)membantu peserta didik yang memiliki banyak kegiatan di luar sekolah; (c) membantu peserta didik yang mau berusaha untuk memahami materi belajar; (d) membantu semua peserta didik untuk menjadi yang terbaik;

(e) memungkinkan peserta didik untuk mengendalikan “pendidik”; (f) meningkatkan interaksi antara peserta didik dengan pendidik; (g) memungkinkan pendidik memahami peserta didik lebih baik lagi; (h) meningkatkan interaksi antar peserta didik; (i) memungkinkan fasilitasi terhadap perbedaan karakteristik peserta didik; (j) mengubah manajemen kelas;

(k) mengubah cara pendidik berkomunikasi dengan orangtua; (l) mengedukasi orangtua; (m) membuat kelas menjadi terbuka, dapat diakses oleh siapa saja; (n) merupakan teknik yang baik untuk digunakan ketika pendidik tidak dapat hadir di kelas.

Dengan keunggulan-keunggulan metode flipped classroom yang sudah dipaparkan, maka saya memilih menggunakan metode ini dalam upaya memecahkan permasalahan PJJ di SMA Negeri 16 Garut.

Adapun kegiatan-kegiatan yang saya lakukan, yaitu:

1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

2. Membuat bahan ajar matematika berbasis PDF,

3. Mencari, menemukan dan memilih konten digital berbentuk video Youtube dan Instagram yang relevan,

4. Membuat kelas maya menggunakan aplikasi Google Classroom

5. Melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menggunakan metode Flipped Classroom,

8. Melaksanakan penilaian harian berbasis online.

Saya berharap semoga uraian di atas mampu menambah wawasan kita semua untuk melaksanakan pemeblajaran dengan metode yang tepat. Sehingga dalam memfasilitasi proses belajar mengajar bersama para siswa di kelas berjalan dengan apa yang diharapkan.

Selain itu diharapkan dengan adanya bahasan ini, kita semakin kaya akan pendekatan-pendekatan baru dalam melaksanakan Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) yang lebih optimal.

CARA AGAR SISWA AKTIF BERTANYA


Cara Agar Siswa Aktif Bertanya - Selamat malam para pengunjung setia Blog Pak Ipung di mana saja berada. Alhamdulillah pada kesempatan kali ini, saya bisa menerbitkan kembali postingan di blog ini terkait Cara Agar Siswa Aktif Bertanya ketika seorang guru melaksanakan pembelajaran di kelas.

Ini merupakan kejadian saya di salah satu kelas yang saya ampu ketika sekolah kami sudah mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Entah karena keterampilan bertanya saya yang kurang baik karena hampir setahun lebih tidak mengajar di depan kelas atau memang para siswa saya yang masih malu-malu kucing dalam berinteraksi di dalam pembelajaran.

Entahlah,,,

Rasa penasaran saya kemudian menggerakkan tangan saya ini untuk berselancar ria mencari jawaban bagaimana caranya agar siswa aktif bertanya. Sebagai guru tentunya saya harus mencari ilmu baru, jika teknik saya sebelumnya masih belum mempan di dalam mengaktifkan siswa saya dalam bertanya.

Artikel pertama yang saya temukan ditulis oleh Mohammad Tohir yang berjudul "Menjadikan Para Siswa Aktif Bertanya dalam Kegiatan Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013". Beliau merupakan Mahasiswa S2 Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember dan juga penulis buku Matematika SMP Kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh Kemdikbud RI.

Intisari yang saya dapat dalam artikel tersebut bahwa pendekatan saintifik dalam Kurikulum 2013 salah satu alasannya untuk meningkatkan kemauan dan kemampuan bertanya para siswa di kelas. Ternyata pada tahap kegiatan bertanya banyak dikeluhkan oleh para guru terkait minimnya kemampuan bertanya siswa.

Dalam artikelnya tersebut, beliau memberikan sedikit kupasan tentang bagaimana caranya agar dalam melakukan kegiatan bertanya para siswa dapat aktif mengikutinya.

Beliau menyarankan sembilan hal apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang guru. Pertama, kenalkan suatu fenomena yang menarik dimana siswa belum pernah mengenalinya.

Kedua, guru memberikan kata atau serangkaian kata kepada siswa mereka harus membuat kalimat yang memuat kata-kata tersebut. Contohnya seperti buatlah pertanyaan yang memuat kata-kata "jarak" pada konsep nilai mutlak.

Ketiga, guru memberikan contoh pertanyaan pancingan terhadap siswa ketika guru ingin siswa aktif bertanya.

Keempat, dalam tahapan kegiatan mengamati dan bertanya, guru membentuk kelompok dimana kelompok tersebut harus mampu membuat minimal satu pertanyaan.

Kelima, guru meminta siswa siswa untuk bekerja dalam kelompok yaitu membuat beberapa pertanyaan kemudian mereka bersepakat untuk memilih satu pertanyaan yang layak untuk diajukan.

Keenam, guru berpura-pura tidak mengetahui terhadap apa yang sedang diamati oleh siswa sehingga menayakan sesuatu tersebut etrhadap siswa.

Ketujuh, kita sebagai guru dapat memberikan tugas kepada siswa untuk melengkapi pertanyaan yang dimulai dengan kata-kata "Bagaimana kalau ...” atau kata-kata "Bagaimana kalau tidak ...”.

Sumber lebih lengkap bisa dibaca pada tautan ini.

Kedelapan, setiap pagi di awal pembelajaran, guru meminta siswa untuk menuliskan pertanyaan. tentunya pertanyaan yang diajukan siswa relevan dengan materi yang akan dibahas dan ini butuh keterlibatan guru untuk memastikan pertanyaan yang diajukan siswa relevan dengan amteri yang akan dibahas.

Kesembilan, memberikan penghargaan (reward) bagi siswa yang telah berani untuk bertanya, baik dari segi jumlah pertanyaannya maupun kualitas pertanyaannya.

Cara agar siswa aktif bertanya yang lainnya dikemukakan oleh Suci Aristanti. Beliau ini merupakan seorang mahasiswa Pendidikan Agama Islam UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Beliau menyarankan agar para guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) sebagai cara agar siswa aktif bertanya.

Model pembelajaran ini sangat unik dikarenakan setiap siswa di kelompoknya yang berjumlah 4 orang mengenakan nomor yang berbeda di kepalanya. Langkah-langkah model pembelajaran ini bisa dibaca pada tautan ini.

Model pembelajaran ini melalui langkah-langkah kegiatan yang dilakukan dapat menjadi solusi Cara Agar Siswa Aktif Bertanya sehingga diyakini dapat memancing siswa agar kreatif bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan.

Namun perlu diketahui sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu dihindari ketika kita berada di posisi yang mengajukan pertanyaan kepada siswa. Apa saja itu ?

Pertama, kita menjawab pertanyaan yang diajukan oleh kita sendiri. Kedua, kita mengulang jawaban yang diberikan peserta didik. Ketiga, kita sebagai guru mengulang-ulang pertanyaan yang diajukan oleh kita sendiri. Terakhir, kita mengajukan pertanyaan yang dimungkinkan pertanyaan tersebut dapat memberikan jawaban serentak dari para siswa.

Selain itu, kita juga jangan menentukan siswa terlebih dahulu yang harus menjawab sebelum bertanya. Hal ini akan mengakibatkan siswa tersebut tidak memiliki waktu untuk berfikir untuk memberikan jawaban, bahkan siswa lain menjadi tidak memperhatikan terhadap pertanyaan yang kita ajukan.

Demikian postingan saya kali ini terkait Cara Agar Siswa Aktif Bertanya. Mudah-mudahan bermanfaat bagi para pembaca semuanya. Apabila dipraktikkan perlahan-lahan, maka siswa kita akan aktif bertanya melebihi apa yang kita harapkan. Semoga.

KUMPULAN PAPARAN DAN MATERI PEMBELAJARAN TATAP MUKA (PTM) TERBATAS

Paparan dan Materi PTM Terbatas

Kumpulan Paparan dan Materi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas - Tadi pagi, SMA tempat saya mengajar melaksankan Pembelajaran tatap Muka (PTM) Terbatas setelah satu tahun lebih melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Persiapan sudah dilakukan jauh hari, namun masih saja ada kendala dari berbagai sisi dan hal ini menjadi evaluasi bersama tim satgas tingkat sekolah.

Sebagai guru di masa pandemi COVID-19, tugas saya memang tidak hanya mendidik. Tanggung jawab kami di sekolah menjadi bertambah karena harus mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan yang dijalankan siswa.

Kendati demikian, guru-guru disekolah saya berupaya aktif mengikuti aturan yang sudah disusun oleh pemerintah. Ketika pemerintah menentukan kebijakan dari rumah, sebagai guru zaman now maka pembelajaran pun dialihkan dengan banyak melibatkan alat teknologi dan aplikasi kekinian yang menunjang pembelajaran.

Apa saja persiapan yang dilakukan sekolah saya sebelum melaksanakan PTM Terbatas ? Tentu saja banyak Kumpulan Paparan dan Materi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas yang harus dipelajari dengan begitu antusias.

Di bawah ini saya sajikan Kumpulan Paparan dan Materi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas yang bisa dipelajari sebagai panduan dalam melaksanakan PTM Terbatas di sekolah Bapak/Ibu tempat mengajar.

Fomulir PBM dan Kesiapan Belajar

Pendataan Vaksinasi Pendidik dan Kependidikan

Surat Edaran Disdik tentang Persiapan PTM 2021 No.7480/PK.01.01.04/Sekre

Situs Kemdikbud Bersama Hadapi Corona

Kebijakan PTM Disdik Jabar Tahun 2021

Peran UKS dalam Rangka Pengawasan PTM Terbatas

Salinan SKB PTM 2020/2021

Panduan Kurikulum Masagi bagi GTK

Implementasi Pembelajaran Pauddikdasmen di Masa Pandemi Covid 19

Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pauddikdasmen di Masa Pandemi Covid 19

Penjaminan Mutu Pembelajaran di Masa Pandemi Covid 19

Panduan Orang Tua Mendampingi Anak Belajar dari Rumah

Poster Aman Pembelajaran Tatap Muka (PTM)

Paparan Kurikulum Darurat

Materi Paparan Adaptasi Kebiasaan Baru Persiapan Tatap Muka SMA/SMK/SLB di Jawa Barat Tahun Pelajaran 2020-2021

Diskusi Terpumpun - Pola Pembelajaran Menyongsong Tahun Ajaran Baru di Masa Pandemi Covid-19

Pedoman Belajar dari Rumah (BDR) Jenjang SMA/SMK/SLB dan Protokol Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) Sekolah di Provinsi Jawa Barat Tahun Ajaran 2020/2021

Pedoman Pelaksanaan Belajar dari Rumah (BDR) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19

Adaptasi Kebiasaan Baru Pendidikan Daerah Zona Hijau Covid 19 di Jawa Barat Tahun Pelajaran 2020-2021

Adaptasi Kebiasaan Baru Persiapan Tatap Muka SMA/SMK/SLB di Jawa Barat Tahun Pelajaran 2020-2021

Skenario Pelaksanaan Pembelajaran Pasca Darurat Pendemi Covid 19

Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19

Materi Kebijakan Tatap Muka Semester Genap 2020/2021

Pedoman Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2020/2021

Siaran Pers 01 - Pembelajaran Semester Genap tetap Mengacu pada SKB Empat Menteri

Demikian postingan saya kali ini terkait Kumpulan Paparan dan Materi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas. Besar harapan saya paparan dan materi di atas banyak sekali manfaat dan kegunaannya. Terimakasih telah berkunjung.

BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH PENGGERAK TAHUN 2021


Buku Teks Pelajaran Sekolah Penggerak Tahun 2021 - Selamat pagi para pengunjung Blog Pak Ipung di mana saja berada, selamat berjumpa kembali di postingan sederhana ini terkait Buku Teks Pelajaran Sekolah Penggeraka Tahun 2021. Sebagaimana yang diketahui oleh kita, Program Sekolah Penggerak merupakan upaya Pemerintah untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia yaitu mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.

Pelajar Pancasila merupakan pelajar yang memiliki 6 (enam) profil sebagai berikut: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru) merupakan fokus utama Program Sekolah Penggerak. Berdasarkan sumber dari Kemendikbud, pada tahun 2021, kurikulum ini akan diimplementasikan secara terbatas di Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan yang telah memenuhi syarat.

Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1177 Tahun 2020 tentang Program Sekolah Penggerak yang telah disahkan beberapa waktu lalu dan kita berharap program ini berjalan sesuai rencana. Dokumen dapat diunduh di sini terkait paparan Program Sekolah Penggerak tahun 2021.

Sebagai bentuk keseriusan Pemerintah, bersama pendidik, akademisi, dan praktisi dari berbagai institusi, beberapa waktu kemarin melalui Kemendikbudristek, Pemerintah telah menyusun buku teks pelajaran untuk mendukung implementasi pembelajaran paradigma baru di Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan. Nah, versi digital buku-buku tersebut dapat diakses juga di halaman Blog Pak Ipung ini.

Buku-buku digital tersebut terdiri dari Buku Guru untuk jenjang PAUD, SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB dan SMK. Selain itu terdapat juga Buku Siswa untuk jenjang PAUD, SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB dan SMK.

Silahkan Bapak/Ibu dapat mengunduhnya pada tautan-tautan yang disediakan di bawah ini.

BUKU GURU

PAUD

PAUD-Literasi _Steam

PAUD-Bermain Berbasis Buku

PAUD-Jati Diri

PAUD-Pengembangan Pembelajaran

PAUD-Profil Pelajar Pancasila

SD/SDLB

KELAS 1 Agama Buddha Buddha-BG-Kls_I.pdf  

KELAS 1 Agama Konghucu Khonghucu-BG-Kls_I.pdf  

KELAS 1 Bahasa Indonesia Bahasa_Indonesia-BG-Kls_I.pdf  

KELAS 1 Kepercayaan Kepercayaan-BG-Kls_I.pdf  

KELAS 1 PPKn PPKn-BG-Kls_I.pdf  

KELAS 1 Seni Musik Seni_Musik-BG-Kls_I.pdf  

KELAS 1 Seni Rupa Seni_Rupa-BG-Kls_I.pdf  

KELAS 1 Seni Tari Seni_Tari-BG-Kls_I.pdf  

KELAS 1 Seni Teater Seni_Teater-BG-Kls_I.pdf  

KELAS 4 Agama Buddha BUDDHA-BG-KLS_IV.pdf

KELAS 4 Agama Hindu HINDU-BG-KLS_IV.pdf  

KELAS 4 Agama Islam ISLAM-BG-KLS_IV.pdf  

KELAS 4 Agama Konghucu KHONGHUCU-BG-KLS_IV.pdf  

KELAS 4 Agama Kristen KRISTEN-BG-KLS_IV.pdf  

KELAS 4 Bahasa Indonesia BAHASA_INDONESIA-BG-KLS_IV.pdf  

KELAS 4 Bahasa Inggris BAHASA_INGGRIS-BG-KLS_IV.pdf  

KELAS 4 IPAS IPAS-BG-KLS_IV.pdf  

KELAS 4 Kepercayaan KEPERCAYAAN-BG-KLS_IV.pdf  

KELAS 4 PPKn PPKn-BG-KLS_IV.pdf  

KELAS 4 Seni Musik SENI_MUSIK-BG-KLS_IV.pdf

KELAS 4 Seni Rupa SENI_RUPA-BG-KLS_IV.pdf  

KELAS 4 Seni Teater SENI_TEATER-BG-KLS_IV.pdf  

KELAS 1 Agama Hindu Hindu-BG-KLS_I_Rev.pdf  

KELAS 1 Agama Islam ISLAM_BG_KLS_I_Rev.pdf  

KELAS 1 Agama Katolik KATOLIK-BG-KLS1_Rev.pdf  

KELAS 1 Agama Kristen KRISTEN-BG-KLS1_Rev.pdf  

KELAS 1 Bahasa Inggris INGGRIS-BG-KLS1_rev.pdf  

KELAS 4 Agama Katolik KATOLIK-BG-KLS_IV_rev.pdf  

KELAS 4 Matematika Volume 1 Kelas_IV_Mat_Vol_1_BG_rev.pdf  

KELAS 4 Matematika Volume 2 MATEMATIKA_BG_4_vol_2_REV.pdf

KELAS 4 Seni Tari Seni_Teater-BG-Kls_IV_Rev.pdf  

KELAS 1 Matematika Matematika-BG-Kls1_rev2.pdf

SMP/SMPLB

SMA/SMALB

SMK

BUKU SISWA

PAUD

SD/SDLB

SMP/SMPLB

SMA/SMALB

SMK

Kita berdo'a semoga segala program dari Pemerintah terhadap bidang pendidikan dapat terlaksana dengan baik. Juga buku-buku digital ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran.